Perencanaan Keuangan secara sedehana adalah bagaimana mengatur atau mengelola keuangan kita saat ini untuk bisa mencapai tujuan finansial kita di masa mendatang. Ada dua macam tipe orang dalam mengatur keuangan. Tipe pertama adalah spend first, save the rest artinya ketika dari pendapatan yang dimiliki, maka digunakan dulu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kemudian jika di akhir bulan ada sisa baru ditabung. Tipe kedua adalah save first, spend the rest artinya dari pendapatan yang dimiliki maka disisihkan dahulu porsi yang ditabung dan sisanya baru digunakan untuk membayar semua kebutuhan hidup sehari-hari dan cicilan.
Termasuk tipe manakah anda? Jika anda adalah tipe pertama, maka hampir dipastikan anda akan sering berada dalam situasi bahwa ternyata tidak ada sisa uang atau hanya sedikit saja yang bisa ditabung.
Pola menabung yang sehat adalah menabung 30% dari pendapatan dan menggunakan 70% untuk pengeluaran. Dari porsi tabungan ini, perlu dilakukan diversifikasi baik untuk investasi maupun untuk perencanaan asuransi.
Aspek investasi di sini dalam hubungan bagaimana bisa memaksimalkan return atau tingkat pengembalian yang maksimal. Perencanaan investasi disesuaikan dengan profil resiko dari diri investor dan jangka waktu penempatan investasi.
Aspek perencanaan asuransi dalam hubungan bagaimana mengantisipasi resiko-resiko dalam kehidupan (seperti peristiwa kecelakaan, menderita penyakit yang kritis, resiko meninggal dunia, ataupun resiko cacat tetap total) sehingga tujuan finansial yang diinginkan tetap bisa terwujud.
Perencanaan asuransi yang baik seharusnya disesuaikan dengan tahapan-tahapan kehidupan seseorang.
Usia 20
Meskipun usia ini orang belum menikah dan merasa belum memerlukan asuransi, namun sesungguhnya masa ini adalah masa yang sangat tepat untuk memulai berasuransi karena usia masih muda sehingga premi lebih murah, masih sehat sehingga lebih mudah mendapatkan perlindungan asuransi dan memiliki jangka waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan dana pensiun.
Usia 30
Pada usia ini orang mulai membangun keluarga dan memiliki anak yang masih kecil. Perlu diperhatikan bahwa resiko yang paling kritis justru terjadi di tahapan usia ini dimana bila resiko kecelakaan, sakit kritis dan meninggal terjadi, maka akan sangat mempengaruhi kelanjutan hidup orang-orang yang ditinggalkan. Untuk itu diperlukan perlindungan asuransi yang cukup untuk mengantisipasi resiko ini. Berdasarkan ilmu perencanaan keuangan, maka setidaknya orang membutuhkan proteksi sebesar 10 tahun pendapatan. Misalnya jika seseorang memiliki income 200 juta per tahun maka dibutuhkan perlindungan asuransi meninggal dan sakit kritis sebesar 2 milyar agar supaya jika terjadi resiko sakit/meninggal, maka keluarga yang ditinggalkan dapat bertahan secara financial karena dari 2 milyar pertanggungan ini dapat menghasilkan dana abadi sebesar 200 juta per tahun (asumsi return 10% per tahun) untuk menopang kebutuhan hidupnya.
Pada usia ini pun orang perlu mulai memikirkan tabungan pendidikan anak dan tabungan pensiun maupun tabungan untuk membeli rumah/membuka usaha.
Usia 40
Pada masa ini orang sudah mulai lebih mapan secara financial namun perencanaan asuransi tetap dibutuhkan oleh orang dalam tahap ini. Di usia banyak orang yang mulai mengalami keluhan dan gangguan kesehatan. Itulah sebabnya pada tahap ini orang perlu memikirkan apakah sudah memiliki perlindungan kesehatan (asuransi sakit kritis) yang cukup. Selain itu orang dalam tahap ini mulai lebih serius untuk memikirkan dana pension mengingat waktu produktif sudah tinggal 10-15 tahun lagi.
Usia 50
Pada tahap ini seringkali disebut dengan “empty nester” alias sarang yang kosong dimana anak-anak sudah kuliah atau bahkan sudah bekerja dan menikah sehingga hanya tinggal berdua saja. Secara otomatis kebutuhan untuk ke anak menjadi berkurang namun kebutuhan untuk mempersiapkan masa-masa pension menjadi semakin dekat. Sudah cukupkah dana pension yang dimiliki? Asuransi yang dibutuhkan lebih ke arah proteksi kesehatan dn proteksi aset sehingga pada saat resiko sakit/meninggal dunia, tidak mengeruk aset yang sudah terbentuk sejauh ini.
Dimanapun tahapan usia anda, berbijaklah mengatur keuangan anda karena jalan masih panjang dan kita tidak pernah mengetahui apa yang ada di depan. Hindari cicilan yang tidak perlu dan mulailah menabung.
Artikel ini telah dipublikasikan di majalah Cosmo Bikers Edisi 4/2011